Saudara-saudaraku. Hmmm,,senang sekali kita bisa bertemu dan menjalin ukhuwah islam ini,
dari yang sebelumnya kita tidak saling mengenal, akhirnya sekarang bisa saling
mengenal. Alhamdulillah, sampai saat ini nikmat iman dan islam masih kita
rasakan.
Perkenalkan nama saya lina, saya
berasal dari sebuah pulau kecil di sebelah timur pulau madura, yaitu KANGEAN.
Pada gak tau kan kangean itu dimana???? yahh lupakan saja lahh (kapan-kapan
kita sambung lagi,,^_^). Saya terlahir dari
kelurga muslim yang begitu menyayangi saya, sejak kecil saya dididik dengan
ilmu agama oleh kedua orang tua. Sehingga, sejak kecil pun saya sudah terbiasa
hidup islami, walaupun seiring dengan berjalannya waktu, rasa keislaman itu
mulai terkikis karena lingkungan yang sudah rusak di sekeliling saya, dan mau
tidak mau saya pun terbawa arus. Dari pergaulan teman-teman di sekitar saya
yang sudah gak karuan, banyaknya pemikiran-pemikiran Barat yang merasuki otak saya
lewat televisi, internet, dan berbagai media yang saat ini sudah mulai
berkembang, membuat saya makin kehilangan jati diri (Islam,red) sebagai seorang
muslim. Kemudian juga mudah terombang-ambing, tidak konsisten dan mudah terbawa
arus globalisasi yang makin carut-marut.
Namun Alhamdulillah, cahaya Islam
itu saya temukan kembali semenjak saya menginjakkan kaki pada hari kedua
registrasi ulang maba di kampus tercinta ini. Saya dipertemukan oleh Allah
dengan seseorang yang mampu membuka mata hati saya menuju terangnya cahaya
islam. Indaaahhh sekali, sampai detik ini saya tidak henti-hentinya mengucap
rasa syukur kepada Allah atas nikmat ini, nikmat terindah yang pernah saya
dapatkan di dunia ini. Apa yang saya dapatkan itu bukanlah suatu paksaan dari
seseorang, entah itu teman, keluarga, ataupun ketakutan-ketakutan saya terhadap
makhluk, tapi ini murni karena pilihan hidup saya yang sudah tidak bisa
dipikirkan dua kali. Subhanallah!!! Walaupun berat pada awalnya untuk
benar-benar menjalankan islam kaffah
(utuh) dalam setiap aktivitas hidup saya, namun ketika
saya mulai menjalankan segala apa yang disyari’atkan islam atas dorongan hati
dan keimanan, sama sekali tidak ada beban dalam diri ini, semuanya terasa
ringan ketika kepasrahan semuanya diserahkan kepada Allah sang pemilik jiwa. Semuanya
bagaikan mutiara-mutiara indah yang meghiasi setiap langkah, setiap aktivitas, setiap
kedipan mata, bahkan setiap tarikan
nafas..
Saudaraku, sungguh
menyesal ketika saya mengingat masa lalu, masa lalu yang begitu buram, penuh
dengan coretan tinta hitam, kusam, lusuh, dan kusut. Sedih mengingat
terlambatnya diri ini bertemu dengan Islam yang sesungguhnya (Kaffah.red),
namun saya jadikan semua itu sebagai pelajaran hidup yang takkan terulang untuk
yang kedua kalinya. Semua itu telah saya tutup rapat, agar jiwa yang lemah ini tidak
kembali masuk dan tersungkur ke dalamnya. Untuk yang kesekian kalinya saya
katakan, bahwa kenikmatan terbesar saya adalah “Dipertemukannya Saya Kembali
Dengan Cahaya Islam”. Walaupun hidup sederhana, tak jadi penguasa, tak punya
banyak materi, toh kita disini hanya singgah sebentar. BETTUULL???^_^,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar